Notification

×

Australia Buka Kesempatan Bagi Pekerja Sektor Pertanian Indonesia

Jumat, Januari 28, 2022 | 08:27 WIB Last Updated 2022-01-28T01:29:28Z

CirebonRaya.co.id, CIREBON – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, dan Minister for Agriculture and Northern Australia, David Littleproud, melakukan pertemuan membahas kerja sama Australian Agriculture Visa (visa khusus bagi pekerja pertanian Australia), melalui sambungan video, Kamis (27/1/2022).
 
Pada pertemuan ini, Ida Fauziyah menjelaskan, Australian Agriculture Visa adalah inisiatif Pemerintah Australia untuk membuka lapangan pekerjaan sektor pertanian bagi pekerja Indonesia. 

Ida pun menyambut baik inisiatif tersebut, namun masih ada banyak hal yang harus didalami seperti upah, pelindungan sosial, kontrak kerja, cost structure, dsb.

“Dalam kerja sama di bidang penempatan tenaga kerja, saya sangat menekankan untuk benar-benar memastikan mekanisme pelindungan yang diterapkan kepada pekerja Indonesia, serta manfaat dan keuntungan khususnya bagi pekerja Indonesia,” jelas Ida.

Menurut Ida, potensi kerja sama ini diharapkan tidak hanya membuka ruang penempatan bagi masyarakat Indonesia, namun juga ruang untuk transfer of knowledge (alih pengetahuan) bagi petani-petani Indonesia.
 
Ida berharap juga, Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia dapat terus berkoordinasi, agar pembahasan kerja sama ini dapat segera diselesaikan dan diimplementasikan secara konkrit, serta dapat membuka lapangan kerja yang lebih melindungi dan mengangkat martabat pekerja Indonesia.

“Saya senang sekali mendapat penjelasan langsung dari pak Menteri mulai bagaimana pelindungannya, pelindungan sosialnya, bagaimana pengupahannya, tadi pak Menteri sudah menjelaskan. Saya kira ini bisa menjadi bagian pertimbangan bagi kami untuk membahas lebih lanjut terkait Australian Agriculture Visa,” ucap Ida.
 
Ida menjelaskan, saat ini Indonesia sendiri sedang mempersiapkan implementasi MoU on Skill Exchange Development dan MoU on Workplace Based Training dalam skema Indonesia-Australia Comprehensive Economics Partnership Agreement (IA-CEPA). Namun implementasi ini sedikit terhambat akibat adanya pandemi COVID-19.

“Kementerian Ketenagakerjaan juga ingin mengembangkan kompetensi para petani ini, kami memiliki BLK yang spesialis pertanian dan pengolahan hasil pertanian, kami akan kembangkan ini di berbagai provinsi yang ada. Dan senang sekali jika transfer of knowledge petani ini bisa kita bangun dengan Pemerintah Australia,” pungkas Ida Fauziyah. (***)