Notification

×

Iran Minta Penduduk Kota Ramat Gan di Israel Mengungsi

Rabu, Juni 25, 2025 | 07:09 WIB Last Updated 2025-06-25T00:10:20Z

CIREBON RAYA | TEHERAN — Ketika Presiden AS Donald Trump mengklaim gencatan senjata telah dicapai antara Iran dan Israel pada hari Senin, Teheran membantah klaim tersebut. 

Iran telah menyatakan tidak menerima proposal gencatan senjata dari AS yang menyerukan gencatan senjata. 

Sementara itu, Israel tetap bungkam mengenai klaim gencatan senjata dan belum mengomentari penerapannya.

Sementara dilaporkan pada Selasa (24/6) ini terjadi ledakan dahsyat mengguncang Teheran, beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah menyetujui gencatan senjata.

Pesawat tempur berdengung di atas kepala saat ledakan mengguncang bagian utara dan tengah ibu kota Iran sekitar pukul 3:00 pagi, hanya satu jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku sekitar pukul 4:00 pagi. 

Teheran sebelumnya mengatakan "belum ada kesepakatan" mengenai kesepakatan gencatan senjata, dan pertempuran antara musuh bebuyutan itu memasuki hari ke-12. 

Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi mengisyaratkan bahwa tak ada kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku. 

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Israel mengenai perjanjian gencatan senjata tersebut.

Garda Revolusi Iran juga berjanji bahwa Amerika Serikat akan menyesali serangan lebih lanjut terhadap Iran. 

"Kami peringatkan presiden Amerika yang bodoh dan tolol itu...bahwa jika terjadi lagi agresi atau serangan terhadap sistem suci Republik Islam Iran dan tanah kelahiran martir Iran, dia akan menerima tanggapan yang lebih menghancurkan dan disesalkan yang akan menjadi pelajaran," kata komandan Garda Nasional Mohammad Pakpour seperti dikutip oleh televisi Iran.

Iran juga meminta penduduk kota Ramat Gan di Israel, sebelah timur ibu kota komersial Tel Aviv, untuk mengungsi, karena berencana untuk mengebom daerah tersebut. (*)