CIREBON RAYA | JAKARTA — Imbas aksi demo di Gedung DPR, perjalanan KRL Commuter Line menuju Rangkasbitung tergangu di Stasiun Tanah Abang sejak pukul 16.30 WIB, pad Senin (25/8/2025).
"Untuk memastikan keselamatan pengguna commuter line dan keselamatan perjalanan KRL lintas Tanah Abang – Palmerah untuk sementara ditutup dan perjalanan tertahan karena terdapat kerumunan massa yang berkumpul di perlintasan kereta api di JPL 41," jelas VO Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangannya, Senin.
Sementara terpantau ratusan penumpang Commuter Line berjalan kaki di area rel kereta api di Jalan Pejompongan Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin malam imbas aksi bentrok massa.
"Ya commuter line kalau emang gak beroperasi di Palmerah, mbok ya bikin pengumuman sebelumnya," keluh Dewi Warga Rangkasbiyung yang tertahan di Stasiun Tanah Abang, malam ini.
Menurutnya, kasihan masyarakat yang pulang kerja, bahkan ada yang menunggu dari jam 4 di Palmerah. Sekarang pada jalan kaki menyusuri rel menuju Tanah Abang.
"Itu tumpukan massa bukan pendemo lho, tapi masyarakat yang mau pulang," komentar Selvi.
Dilaporkan pada Senin (25/8) sekitar pukul 18.36 WIB, penumpang di Stasiun Kebayoran arah Rangkasbitung membeludak. Hal ini karena relasi KRL Rangkasbitung Line dipotong hanya sampai Palmerah. Belum ada kabar dari KAI Commuter kapan KRL dapat kembali masuk ke Tanah Abang.
Perjalanan KRL dari arah Rangkas hanya sampai Kebayoran dan sebaliknya sampai situasi steril.
Hal yang sama disampaikan Riyanto, seorang pengguna tujuan tanah abang cuma sampai palmerah.
"Akhirnya yang tadi kereta dateng jadi ke arah rangkas bitung. KRL ke arah Tanah abang belum ada," kata dia.
Pemandangan di Stasiun Palmerah saat ini masih menumpuk oleh penumpang.
"Mesen ojol pun susah dapetnya, nembak bisa sampe 100 ribu, padahal di APK cuma 15ribu buat ke Tanah Abang," keluh Dewi. (tara)