Notification

×

Keraton Kasepuhan Cirebon Masih Menjadi Magnet Di Era Gitalisasi

Minggu, Januari 16, 2022 | 10:21 WIB Last Updated 2022-01-16T03:22:21Z

CirebonRaya.co.id, CIREBON Keraton Kasepuhan Cirebon tetap menjadi bagian fenomena trah kerajaan di tanah jawa, tak berbeda dengan yang ada di Keraton Jogjakarta dan Keraton Surakarta, Jawa Tengah.

Episentrum silsilah Raja Keraton selalu menarik perhatian publik, terlebih jika usai penobatan atau acara jumenengan. Pasalnya, masalah takhta kesultanan terus diperebutkan oleh sejumlah pihak.

Perhatian publik terhadap Keraton Kasepuhan Cirebon pun tak berbeda jauh. Meski ritmenya sudah menurun di era serba digital saat ini, namun tradisi budaya Cirebonan masih sangat kuat melekat bagi rakyat Cirebon. Ada nilai-nilai budaya yang mengakar dan sulit dipisahkan, meski zaman sudah berubah.

Seolah pakem itu menjadi bagian entitas Cirebonan harga mati. Sungguh, ini hal yang membanggakan bahwa budaya lokal dan tradisi Cirebonan yang mengakar tersebut tidak tergerus oleh derasnya globalisasi.

Menurut para sinuwun, bahwa tradisi cirebon yang kuat dan mengakar tadi, tak bisa terlepas dari sosok Raja Keraton kasepuhan Cirebon. Meski sudah menjadi bagian dari "republik" toh wejangan dan petuah Raja Keraton kasepuhan Cirebon masih di dengar rakyatnya.

Oleh karena itu, ketika terjadi sesuatu di wilayah privat Keraton kasepuhan Cirebon, rakyat langsung mengikuti. Termasuk, saat ini tercatat ada empat sultan yang melakukan penobatan atau jumenengan dengan masing-masing mengklaim memiliki silsilah. 

Dikutip dari berbagai sumber, ada empat sultan yang telah melakukan penobatan yakni Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin, Sultan Sepuh Aloeda II R Rahardjo Djali, Pangeran Wisnu Lesmana Nugraha dan Pangeran Kuda Putih.

Berikut Silsilah Raja di Keraton Kasepuhan yang berhasil dihimpun.

Sunan Gunung Jati tahun 1479
Pangeran Adipati Pasarean
Pangeran Dipadi Carbon I
Panembahan Ratu Pakungwati I tahun 1568
Pangeran Dipati Carbon II
Panembahan Ratu Pakungwati II tahun 1597
P Syamsudin Martawidjaja (Sultan Sepuh I) tahun 1678
Pangeran Djamaludin Sultan Sepuh II tahun 1678
Pangeran Djaenudin Amir Sena I tahun 1720
Pangeran Djaenudin Amir Sena II tahun 1750
Sultan Matangaji tahun 1776

Silsilah Keraton Kasepuhan

Pangeran Hasanuddin tahun 1784
Pangeran Djoharudin tahun 1790
Pangeran Radja Udaka tahun 1816
Pangeran Radja Sulaeman tahun 1645
Pangeran Radja Atmadja tahun 1880
Pangeran Radja Tajul Arifin tahun 1899
Pangeran Radja Radjaningrat tahun 1942
PRA Maulana Pakuningrat 1969
PRA Arief Natadiningrat tahun 2010
PRA Luqman Zulkaedin (**)