Notification

×

Pasutri Warga Kebon Pedes Tewas Tertabrak Kereta Api, Begini Kronologinya

Sabtu, Mei 04, 2024 | 10:22 WIB Last Updated 2024-05-04T03:22:13Z

CIREBON RAYA | CIRKOT — Nasib mengenaskan menimpa pasangan suami istri, Aep (55 tahun) dan Hj. Aminah (50 tahun) ditemukan tewas setelah tertabrak Kereta Api (KA) 333 Siliwangi di Kampung Babakansirna, RT 03/RW 04, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (03/05) sore.

Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani mengatakan, pasangan suami istri tersebut dikabarkan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api 333 Siliwangi, Kejadian terjadi sekira pukul 16.00 WIB

"Pasutri tersebut diketahui merupakan warga Kampung Gunungbatu, RT 04/RW 04, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

Lanjut Dadan, bahwa peristiwa nahas tersebut, bermula saat korban tengah membawa sepeda motor dan membonceng istrinya untuk pergi ke sebuah bengkel, kemudian dia hendak menyebrang jalur rel kereta api, akan tetapi dia tidak melihat ada kereta api yang akan melintas. 

"Nahas, kendaraan sepeda motor yang dikendarainya seketika langsung tertabrak kereta api tersebut, memang di jalur lintasan rel kereta api di kampung itu, tidak ada palang pembatasnya, sebab jalan itu hanya digunakan oleh warga saja," ungkapnya.

Kapolsek Kebonpedes, IPTU Try Sumarno mengatakan, berdasarkan pemeriksaan saksi, peristiwa ini terjadi saat Aep bersama istrinya berangkat dari rumahnya di Kampung Gunung Batu, RT 04/RW 04, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes sekira pukul 15.45 WIB menuju bengkel motor.

"Setiba di persimpangan kereta api, tanpa palang pintu, tepatnya di Kampung Babakan Sirna, RT 03/04, Desa Kebonpedes, ketika Kereta Api jurusan Cianjur-Sukabumi akan melintas, tidak terdengar. Sehingga tertabrak oleh badan kereta api dan mengakibatkan kedua korban meninggal dunia,” jelasnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung menginstruksikan sejumlah anggotanya untuk segera bergegas ke lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi serta mengamankan barang bukti.

"Setiba di lokasi, petugas langsung mengevakuasi jenazah kedua korban tersebut ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Selain itu, kami kuga melakukan koordinasi dengan pihak laka lantas Polres Sukabumk Kota, untuk penanganan selanjutnya,”bebernya.

Sementara itu, Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi mengatakan, pihaknya membenarkan terkait KA 333 Siliwangi yang tertemper sepeda motor di petak jalan Gandasoli - Sukabumi.

“Sekira pukul 16.07, kami menerima laporan ASP KA Siliwangi yang tertemper sepeda motor di Km 61+6/7, tepatnya di petak jalan Gandasoli-Sukabumi untuk sepeda motor dan 2 orang korban meninggal dunia,” jelasnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan unit terkait dan melakukan pemeriksaan lokomotif dan rangkaian.Setelah dilakukan pemeriksaan, di nyatakan aman kereta api tersebut dapat melanjutkan perjalanan kembali. 

“Kami terus menghimbau dan mengajak pengguna jalan raya agar meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas, ketika akan melintas di perlintasan sebidang agar kejadian-kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang tidak terjadi lagi,” bebernya.

Pihaknya mengingatkan kembali, bahwa tata cara melintas di perlintasan sebidang sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan adalah berhenti di rambu tanda STOP, tengok kiri-kanan baik perlintasan tersebut terjaga maupun tidak terjaga. Apabila telah yakin aman, baru bisa melintas.

"Adapun keberadaan palang pintu, sirine, dan penjaga perlintasan, hanyalah alat bantu keamanan semata. Alat utama keselamatannya ada di rambu-rambu lalu lintas,”pungkasnya. (Usep S/Tbt)