CIREBON RAYA | BANDUNG — Kebutuhan telur di wilayah Jawa Barat meningkat tajam sejak ada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan permintaan terhadap ayam dan telur meningkat tajam sejak program tersebut berjalan.
"Jumlah permintaan telur dan ayam meningkat signifikan. Hal itu karena saat ini, terdapat 2.131 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di berbagai daerah di Jabar," kata dia kepada awak media, pada Rabu (12/11).
Sebab itu, lanjut Herman, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah bersiap menghadapi potensi kenaikan harga dua komoditas utama tersebut, seperti ayam dan telur.
"Langkah antisipasi ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan akibat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)," jelasnya.
Dilaporkan sebelumnya, permintaan meningkat karena program MBG, sementara pasokan belum sepenuhnya mampu mengimbangi kebutuhan tersebut.
Hal ini menurutnya menjadi PR bagi Pemprov Jabar, terlebih pada 2026 mendatang BGN berencana menambah jumlah SPPG hingga sekitar 4.600 unit.
Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi menimbulkan tekanan terhadap harga ayam dan telur di pasaran.
"Langkah antisipasi kini tengah dijalankan guna menghindari gejolak, utamanya agar harga tetap terkendali, supaya tidak menimbulkan inflasi," pungkasnya.
Saat ini angka inflasi di Jawa Barat masih dalam kondisi stabil, yakni dikisaran 2,63 persen. Harga kebutuhan pokok, sejauh ini, menurut Herman masih tergolong terjangkau oleh masyarakat. (asep subarkah)

