Notification

×

Upaya Sia-sia Kaum Ilusi

Jumat, Januari 12, 2024 | 09:26 WIB Last Updated 2024-01-12T02:26:46Z

Oleh : Ridwan
Inisiator 98 08
Ketua Umum GEMA PUAN.

Gerakan Mahasiswa menghasilkan Reformasi 98 dengan menumbangkan orde baru merupakan gerakan mahasiswa bersama rakyat yang dimana poin pokok dari perjuangan tersebut adalah melawan kediktatoran orde baru dengan menghasilkan Kebebasan Demokrasi dan melawan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme(KKN).

Dengan ditunjang krisis ekonomi.

Alasan kuat mahasiswa  melakukan perlawanan sangat jelas memungkinkan pada waktu 1998 tentu ada proses sebelumnya seperti peristiwa 27 juli 1996 dan peristiwa lainnya sebelum reformasi 98.

Tetapi pasca Reformasi 98 walaupun ada beberapa peristiwa seperti semanggi 1 dan 2 serta peristiwa lainnya merupakan rangkaian dari Reformasi 98.

Gerakan mahasiswa sekarang ini sangatlah jauh dari apa yang terjadi di 98. Sangat memprihatikan dimana mahasiswa dijadikan tunggangan politik sesaat.

Peristiwa hari ini dimana ada gerakan mahasiswa membagikan selebaran di claim 890 kampus yang isi selebaran tersebut jauh dari semangat mahasiswa sesungguhnya.
Seperti isi selebaran tersebut berisi pelanggaran ham dan penculikan serta Dinasti.

Sangat jelas isi selebaran tersebut sudah terjawab.

1. Kasus penculikan ini telah selesai secara hukum dan politik. Tahun 2009, Megawati berpasangan dengan Prabowo dalam kontestasi pilpres, dan  dinyatakah sah oleh KPU. 

2. Dinasti itu tidak sesuai dengan konteknya. Gibran maju sebagai cawapres dari produk UU MK yang dibuat DPR dan pemerintah. Bukan ditunjuk langsung. Jauh dari Dinasti.

3. Jika ini dimaksudkan  untuk mempengaruhi migrasi pemilih khususnya dikalangan mahasiswa dan Gen Z, sebuah langkah yang sia-sia dan hanya menghasilkan ilusi. 

Kita paham sekali pola yang dilakukan ini merupakan mode frustasi yang coba melakukan perlawanan terakhir ketika jagoannya akan kalah di pilpres 2024 ini.  
Dan sangat di sayangkan ketika mahasiswa ditunggangin untuk memenuhi kegagalan mengusung capresnya.

Karena bukan simpatik yang akan didapat dari masyarakat tetapi menjadi tertawain masyarakat.

Harus dipahamin bahwa masyarakat sudah sangat cerdas apalagi generasi milineal maupun Gen Z sudah tidak akan peduli isi dari agenda tersebut.